Sabtu, 25 April 2015

Awan Tingkat Rendah (Low Level Clouds)

Ini adalah bagian terakhir dari Jenis-jenis Awan (Higher Level Clouds dan Middle Level Clouds) yang telah diposting sebelumnya. Mohon maaf baru sempat dilanjutkan untuk postingan yang terakhir ini, karena ada kesibukan di dunia nyata (he..he..he).
Jenis Awan yang terakhir adalah Lower Level Clouds. Kelompok awan rendah ini terdiri dari awan yang berada pada lapisan terendah pada atmosfer. Pada awan tingkat yang lebih rendah ini, awan muncul dan bergerak lebih cepat daripada awan lainnya.
Ada 3 jenis Awan tingkat lebih rendah (Lower Level Clouds), yaitu Stratus, Stratocumulus, Cumulus. Ketinggian awan tingkat rendah ini berkisar 6500 kaki dari tanah.

Stratus (St)
Awan stratus ini merupakan awan rendah yang biasanya menandai kestabilan udara atau inversi suhu. Awan Stratus dapat terbentuk akibat menyebarnya awan Stratucumulus akibat adanya inversi suhu.
StratusBentuk/wujudnya berupa lembaran-lembaran atau lapisan-lapisan berwarna abu-abu dengan dasar yang teratur. Jika matahari masih terlihat dari balik awan ini maka tepi awannya akan tampak jelas. Kadang-kadang berbentuk pecah-pecah dan tampak kasar (frakto stratus). Untuk stratus tebal mampu menutup sinar matahari atau bulan.
Stratus terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil. Tetesan air yang cukup besar dapat menjadi tetes-tetes drizzle atau prisma-prisma es atau butiran salju.
Stratus umumnya berbentuk lapisan awan yang mirip kabut berwarna abu-abu dengan tinggi dasar awan yang rendah.
Proses pembentukannya terjadi pada proses pendinginan pada atmosfer bagian bawah dekat permukaan, bisa juga terbentuk dari Stratocumulus yang dasarnya merendah atau kehilangan bentuk-bentuk. 
Awan stratus yang tampak kasar disebut fractostratus. Awan ini merupakan awan tambahan yang terbentuk karena pengaruh turbulensi yang disebabakan oleh munculnya udara basah yang berasal dari endapan yang turun dari Altocumulus.
Stratus dapat terbentuk karena naiknya kabut secara perlahan sebagai akibat dari adanya pemanasan permukaan bumi atau meningkatnya kecepatan angin permukaan.

Stratocumulus(Sc)
Stratocumulus merupakan awan rendah yang umumnya bergerak lebih cepat dari cumulus dan tidak didefinisikan dengan baik dalam penampilan . Awan tersebut cenderung menyebar lebih horizontal bukan vertikal. Seperti cumulus, basis stratocumulus biasanya lebih gelap pada puncak. 
Secara umum, stratocumulus dibedakan menjadi dua jenis, yaitu stratocumulus undulatus (bergelombang) dan stratocumulus cumuliformis (seperti cumulus).
Bentuk/wujudnya berupa perca-perca atau lembaran-lembaran berwarna abu-abu atau keputih-putihan atau campuran keduanya. Terdiri dari massa awan yang bulat, gumpalannya nampak mengumpul/terpisah, dan elemen-elemennya tersusun secara teratur yang besarnya sekitar 5 derajat.
Stratocumulus terdiri dari tetes-tetes air. Ketebalan dan bentuk elemennya berubah sesuai dengan tingkat transparansinya.
Jenis Stratocumulus
  1. Stratocumulus Translucidus (CL=5), mirip Altocumulus Translucidus yang membedakan tingkat dasarnya.
  2. Stratocumulus Opacus (CL=5), mirip Altocumulus Opacus.
  3. Stratocumulus Undulatus. Bentuknya bergelombang.
  4. Stratocumulus Veperalis (CL=4), bentuk lapisannya tebal tipis.
  5. Stratocumulus Comuloginitus (CL=4), terjadi dari bentangan Cumulus.

Cumulus
Cumulus merupakan awan dengan vertical development atau pertumbuhan vertikal. Cumulus memiliki tinggi puncak awan yang tinggi dan sangat tebal, walaupun tidak setebal awan Comulonimbus. Cumulus dapat sendiri atau berkumpul dalam satu kelompok. Pembentukan awan ini terjadi karena udara labil. Jika keadaan udara tetap labil, cumulus bisa berkembang menjadi Cumulonimbus.
Bentuk/wujudnya tampak terpisah-pisah, pada umumnya pada dengan batas yang jelas. Pertumbuhan vertikal atau tegak, mirip menara atau gunung atau kubah dengan puncaknya menyerupai bunga kol yang pada bagian-bagian yang terkena sinar matahari akan tampak putih kemilau sedangkan pada dasar tampak rata.
Cumulus terdiri dari tetes-tetes air, sedangkan butir-butir es atau kristal-kristal es atau salju biasa tertutup pada bagian awal yang suhunya dibawah 0 derajat C.

Jenis Awan Cumulus.
  1. Cumulus Humulis (CL=1), tampak sebagai cumulus kecil-kecil, terbentuk pada saat angin timuran atau angin pasat dan ukuran tinggi lebih pendek daripada lebar dasarnya.
  2. Cumulus Mediocris (CL=2), dengan ukuran tinggi sedang dan ukuran tingginya lebih panjang dari lebar dasarnya. Puncaknya berbentuk tonjolan kecil.
  3. Cumulus Congestus, mengalami perkembangan vertikal keatas yang jelas dan tinggi dengan puncaknya seperti bunga kol.




Awan Tingkat Menengah (Middle Level Clouds)


Kali ini lanjutan postingan tentang Pengertian dan Jenis Awan. Pada postingan kali ini diuraikan tentang  Middle Level Clouds. Dan rencananya akan dilanjutkan juga untuk Low Level Clouds pada postingan selanjutnya.

Awan Tingkat Menengah (Middle Level Clouds)
Awan tingkat menengah ini berkembang di lapisan tengah atmosfer. Awan ini lebih terang dan kurang terfragmentasi dalam penampilannya, karena jarak awan ini dari tanah dan komposisi lebih tinggi kristal esnya. Awan tingkat menengah bervariasi dalam ketebalan awan dan penampilannya lebih membentuk cumuliform. Matahari (dan bulan) dapat diamati melalui beberapa awan tingkat menengah tipis.
Awan tingkat menengah cenderung memiliki kecepatan lebih lambat dari awan tingkat lebih rendah.
Ketinggian awan tingkat menengah ini berkisar 6.500 kaki hingga 23.000 kaki.
Ada 3 jenis awan tingkat menengah: Altocumulus, Altostratus, dan Nimbostratus.

Altocumulus 2
Altocumulus (Ac)

Bentuk/wujud
Awan ini mirip dengan Cirrocumulus, tapi bulatan massa awan altocumulus lebih luas berupa massa awan yang berbentuk bulatan atau bergulung-gulung teratur dengan ukuran 1 - 5 derajat atau lebih besar dari Cirrocumulus. Lapisan atau lembaran awan berwarna putih atau keabu-abuan atau kedua-duanya sehingga terbentuk bayangan di permukaan bumi jika terkena sinar matahari. Awan Altocumulus terdiri dari tetes air yang kelewat dingin.
Altocumulus dapat terjadi dari menebalnya awan Cirrocumulus kemudian merendah.
Awan Altocumulus juga dapat terjadi dari perubahan awan Altostratus atau Nimbostatus.
Awan Altocumulus terjadi dari Turbulensi vertikal sampai  ke lapisan menengah.
Altocumulus 3
Altocumulus


Jenis Awan Altocumulus

Altocumulus Translucidus (CM=3), massa awan yang berbentuk bulatan-bulatan atau bergulung-gulung, tepinya bercahaya dari celah-celahnya, apabila tidak ada awan tinggi maka langit biru tampak.
Altocumulus Opacus (CM=5), lapisan awan tebal dimana di bawahnya masih terdapat kerutan atau lekukan-lekukan atau kantong-kantong sehingga sinar bulan atau matahari tidak mampu menembusnya.
Altocumulus Cumuloginitus (CM=6), terjadi dari bentangan Cumulus (atau Cb).
Altocumulus Castellatus (CM=8), menjulang tinggi seperti tembok, benteng, castil,  atau menara dan mirip awan Cumulus.
Altocumulus Lenticularis (CM=4), massa awan yang tipis, terpisah-pisah, berbentuk seperti lensa dan kelihatan terus berubah.
Altocumulus Pilus (CM=7), keberadaannya di dekat atau di puncak awan Cumulus atau Cumulonimbus, terlihat seolah-olah menghalangi pertumbuhan induknya.
Altocumulus Percipitans (CM=9), menimbulkan hujan ringan, tidak kontinyu.

Altostratus (As)
Awan ini dapat menghasilkan presipitasi ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke tanah).
Jenis Awan Altostratus
Altostratus Undulatus
Altostratus Opacus
Altostratus Transclucidus
Bentuk/wujudnya. Altostratus berupa lembaran/lapisan atau jalur-jalur berwarna keabu-abuan dan berserabut. Mampu menutup seluruh langit. Pada bagian-bagian awan yang tipis masih dapat ditembus oleh sinar matahari kecuali yang tebal.
Altostratus 1
Fisisnya, Altostratus terdiri dari butiran-butiran air.

Altostratus dapat terjadi dari awan Nimbostratus yang menipis atau dari Cirrostratus yang menebal kemudian merendah sampai ke lapisan awan menengah.
Altostratus 2
Pada umumnya Altostratus terbentuk merata akibat adanya gerak udara secara vertikal yang naik secara perlahan-lahan sampai lapisan menengah.








Nimbostratus 

Awan Nimbostratus merupakan awan menengah, namun pada kenyataannya awan ini dapat merendah di ketinggian awan rendah. Nimbo berasal dari bahasa latin. Nimbus yang artinya endapan atau presipitasi. Awan ini dapat menghasilkan endapan baik hujan maupun salju. Ketebalan awan nimbostratus bisa mencapai 2 km atau 2000 m.
Nimbostratus
Bentuk/wujud Nimbostratus berupa lembaran/lapisan awan berwarna abu-abu dan tampak gelap tidak teratus. Umumnya di daerah lintang tinggi/sedang yang disertai dengan hujan salju yang tidak kontinyu. Karena ketebalannya maka matahari tidak tampak di awan ini.

Pada umumnya nimbostratus terdiri dari titik-titik air untuk daerah tropis sedangkan pada daerah lintang yang tinggi mengandung butir-butir salju atau campuran keduanya


Pada umumnya awan ini sendirian dan dasar awannya tidak tampak, hujan terus-menerus tanpa Guntur. Terdiri dari Altostratus yang menebal lalu merendah.

Pengertian dan Jenis Awan (High Level Clouds)

Selamat bertemu kembali rekan-rekanku Kompak. Kali ini kita buat tulisan tentang Pengertian dan jenis-jenis awan. Mengingat banyak rekan-rekan yang berkecimpung di kegiatan sosial terutama kegiatan SAR. Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui tentang seluk-beluk awan dan jenis-jenisnya yang pastinya dipakai pilot pesawat sebagai salah satu pedoman penerbangan mereka. Berikut ini kita posting tentang pengertian awan dan jenis-jenis awan untuk High Level Clouds. Untuk Middle Level dan Low Level Clouds akan kami lanjutkan pada postingan selanjutnya.

Pengertian Awan

Awan adalah kumpulan titik air atau kristal es diudara yang terjadi karena kondensasi uap air di udara yang melebih titik jenuh. Terbentuknya awan dikarenakan udara yang banyak mengandung uap air mengalami proses pendinginan sehingga mencapai titik embun.
Proses pendinginan terjadi karena udara terdorong ke atas sampai atmosfir, dimana suhunya lebih rendah dibandingkan permukaan. Seiring dengan kenaikan udara panas di ketinggian, tekanan udarapun berkurang. Kondisi ini menyebabkan udara yang mengandung uap air menyebar dan mengalami pendinginan. Dan pada saat mencapai titik embun, udara menyatu dengan uap air. Seluruh uap air yang terkondensasi dalam udara tersebut membeku dan membentuk embun sehingga terlihat sebagai butiran-butiran awan.

Terbentuknya Awan

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini berlaku dengan cara:
  • Bila udara panas, lebih banyak uap terkandung didalam udara karena air lebih cepat menguap. Udara panas yang sarat dengan air akan naik tinggi, hingga tiba disatu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencari dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  • Bila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besari dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah hingga sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
  • Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan selalu berubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

Jenis-Jenis Awan

Awan dapat terjadi pada setiap tingkat atmosfer dimana ada kelembaban yang cukup untuk memungkinkan kondensasi berlangsung. Lapisan atmosfer dimana awan itu berada biasanya di lapisan troposfer, meskipun puncak beberapa badai petir sesekali menembus lapisan diatas troposfer (tropopause).

Karena berbagai macam suhu dan pergerakan udara di troposfer, awan bervariasi dalam struktur dan komposisi (kombinasi dari kristal es dan air). Akibatnya, awan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama: awan tingkat rendah, menengah dan tinggi.